Pengurus RT Kebayoran View berinisiatif memberi kemudahan pada warga untuk membuat dan mengganti paspor. Bekerjasama dengan Kantor Imigrasi Tangerang yang memiliki program Eazy Passport, warga bisa mengurus paspor di klaster mereka, hari Rabu (25/5/2022).
Warga Kebayoran View menyambut gembira program ini. Terlihat dari usia pendaftar yang sangat beragam. Mulai dari bayi usia 1 tahun hingga lansia. Total pendaftar sebanyak 66 orang.
Menurut Permana Adi Saputra, Ketua RT Kebayoran View, program ini berawal dari pemikiran memudahkan warganya yang ingin liburan ke luar negeri saat sekolah libur panjang sebentar lagi.
Apalagi, pihak Imigrasi Tangerang memiliki program Eazy Passport. Yakni, program membuat paspor secara kolektif dengan mendatangkan pihak imigrasi langsung ke kantor, kampus, perumahan, dan komunitas, dengan syarat tertentu.
Syaratnya, minimal 50 orang mendaftar di perumahan yang akan mereka datangi. Bisa e-passport atau paspor biasa. Lebih lanjut Didit menerangkan, biaya pengurusan paspor ini sebesar Rp 350 ribu untuk paspor biasa dan Rp 650 ribu untuk e-passport.
Di samping membayar biaya pembuatan atau penggantian paspor, pendaftar harus menyiapkan kartu keluarga, ijazah, serta akte lahir dan/atau akte nikah, untuk pembuatan paspor baru.
Sedangkan untuk penggantian paspor, pemohon atau pendaftar hanya menyiapkan KTP dan paspor saja. Untuk anak di bawah 17 tahun, harus menyertakan paspor dan KTP orang tua, akte lahir, dan Kartu Keluarga.
Mengenai detail persyaratan pembuatan paspor baru dan penggantian paspor untuk dewasa dan anak, dapat mengakses web Kantor Imigrasi Tangerang atau IG imigrasitangerang.
Rossa Marie, salah seorang warga yang ditemui saat program ini berlangsung, menyatakan kegembiraannya. Biasanya ia meluangkan waktu berjam-jam jika mengurus ke kantor imigrasi.
“Seperti surga, program ini benar-benar memudahkan saya dalam mengurus paspor. Sekarang tinggal jalan sedikit ke depan klaster, paspor langsung siap,” jelas Rossa yang menggunakan paspor untuk kepentingan kerja, umrah, dan liburan.
Di akhir perbincangan, Didit berharap program ini dapat membuat warga senang dan dapat merasakan kemudahan dalam mengurus paspor. Apabila banyak permintaan dari warga, kemungkinan program ini akan diselenggarakan kembali di lain waktu.
