Warga

Karina Anggiany Aslam: Pejuang Jalan Kaki

Teks dan foto: Nadia Lisa Rahman
Pinterest LinkedIn Tumblr WhatsApp

Karina Anggiany Aslam menjadi pemenang pertama dalam tantangan yang diselenggarakan oleh akun Instagram @koalisijalankaki dalam Konferensi Pekan Diplomasi Iklim 2020. Event berlangsung secara virtual, dari tanggal 24 Oktober hingga 6 November 2020.

Berjalan kaki, memang sudah menjadi keseharian warga yang tinggal di klaster Kebayoran Villas. Bahkan, dalam sehari, ia mampu berjalan minimal 15-25 kilometer. Untuk pencapaian maksimal, Karina sering mencari gelanggang olah raga, karena bisa mencapai tiga sampai empat jam. Namun untuk menjaga stamina, Karina menentukan batas minimal dan maksimal tubuhnya sendiri. 

Ibunda empat anak ini menjalani program yang disarankan dokter gizi sejak bulan Februari-Juli 2020 untuk berjalan kaki selama setengah hingga dua jam tanpa henti. Inilah alasan akhirnya ia gemar berjalan kaki, hingga berat badannya turun sampai 12 kilogram. Jalan kaki sebagai olah raga kardio, memang bisa membakar kalori, mengurangi stres, meningkatkan stamina, dan meningkatkan kualitas tidur. 

“Awalnya nggak langsung berhasil, tapi sedikit-sedikit jalannya. Butuh waktu dua pekan untuk berjuang melawan diri sendiri. Nah, lama-kelamaan 10.000 langkah. Alhamdulillah berat badan turun 12 kilogram. Setelah selesai program, saya telanjur mencintai jalan kaki dan menjadi kebiasaan,” urainya.

Respons Netizen

Karina Anggiany Warga Januari 2021
Karina Anggiany

Setelah Idul Fitri lalu, wanita cantik ini justru semakin antusias untuk berjalan kaki dan membuat hashtag #pejuangjalankaki. Berkat aktif dalam akun tersebut, wanita kelahiran Medan ini, mendapat banyak respons positif dari netizen yang berada di Aceh sampai Palangkaraya. Banyak netizen yang menanyakan kiat-kiat bisa menjadi #pejuangjalankaki.

“Alhamdulillah dari 10.000 langkah untuk 7 kilometer, sekarang bisa 20.000 langkah untuk 15 kilometer dalam waktu tiga jam. Intinya sih, saya mengajak ‘pasukan rebahan’ untuk olah raga jalan kaki, karena mudah dan murah. Bonusnya, dapat udara pagi dan berjemur untuk mendapatkan sinar matahari dan vitamin D3,” ungkapnya. 

Karina mengakui, kenyamanan berjalan kaki di sekitar Distrik Kebayoran Residence dengan jarak tempuh 15 kilometer atau sekitar enam putaran. Ia menghimbau, jika berjalan di pedestrian, gadget dimasukkan ke dalam tas. Jika memakai headset, volumenya jangan terlalu besar, demi mencegah hal-hal buruk yang tidak diinginkan. 

“Misal berjalan di sisi kiri, jangan meletakkan gadget di sebelah kanan, begitupun sebaliknya, kecuali di area olah raga. Jangan lupa mengajak teman kalau berjalan kaki di malam hari atau di tempat-tempat sepi. Gunakan juga aplikasi sebagai pemicu berapa langkah yang telah kita lakukan,” imbuhnya. 

Selain rutin berjalan kaki, wanita berdarah Melayu-Jawa ini juga rutin mengonsumsi tujuh butir kurma sehari dan selalu mengecek darah rutin per 3-6 bulan sekali untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh. Lantaran aktif beraktivitas, ia juga melakukan rapid test sepekan sekali dan tes Swab dua pekan sekali. Cek kegiatan Karina di akun @karinadex.

Write A Comment