Sejalan dengan filosofi “People Caring for People” yang mencerminkan komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan dan pengembangan sumber daya manusia secara konsisten, RS Premier Bintaro menyelenggarakan Giant Webinar bertema “Perlindungan Hukum bagi Rumah Sakit dan Tenaga Kesehatan di Masa Pandemi”, hari Minggu (18/9).
Deretan narasumber merupakan sosok yang kompeten di bidang hukum dan kesehatan. Antara lain, Sundoyo, S.H., M.K.M., M.Hum (Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia), Prof. Budi Sampurna (Ketua Komite Etik dan Hukum RSUPN Cipto Mangunkusumo), Prof. Dr. dr. Herkunanto, Sp.F (K), S.H., LLM., FACLM (Guru Besar Kedokteran Forensik & Medikolegal Universitas Indonesia), Dr. Harif Fadhillah, S.Kp., S.H., M.Kep., M.H. (Ketua Umum DPP PPNI), dan Hj. Yani Purwasih, S.K.M., M.Kes (Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia).
Pada sambutannya, dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, MHKes (CEO RS Premier Bintaro) menyatakan, rumah sakit dan tenaga medis mempunyai peran krusial dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hak atas perlindungan hukum bagi rumah sakit dan tenaga kesehatan sangat penting diperhatikan, agar kejadian yang merugikan selama bertugas dapat dihindari, sehingga rumah sakit dan tenaga kesehatan dapat bekerja maksimal tanpa adanya tekanan.
Sedangkan dalam paparannya, Sundoyo menjabarkan, perlindungan hukum bukanlah ketentuan yang menghilangkan adanya kemungkinan penuntutan hukum oleh orang lain. Tetapi memberikan perlindungan bagi pelayanan kesehatan (yankes) sesuai ketentuan perundang-undangan, memperoleh kewenangan sesuai kompetensi keprofesian, bekerja bebas sesuai profesi dan hak/kewajiban, tanpa paksaan dan ancaman dari pihak lain, serta memperoleh kesempatan untuk membela diri dan diproses secara adil, apabila diduga melakukan pelanggaran profesi.
Webinar yang diselenggarakan secara online via Zoom dan Youtube Channel RS Premier Bintaro, merupakan rangkaian acara dari HUT ke-23 RS Premier Bintaro. Menyedot perhatian cukup banyak peserta. Mulai dari dokter, tenaga kesehatan, pemerhati hukum dan kesehatan, masyarakat umum, hingga media yang meliput acara tersebut.
