Terbaru

Program Gema Keadilan Tangsel Tahun 2024

Oleh Rio Aribowo
Pinterest LinkedIn Tumblr WhatsApp

Gerakan Muda (Gema) Keadilan Tangsel, organisasi sayap Partai Keadilan Sejahtera, memiliki program-program sosial yang diharapkan dapat membantu masyarakat Tangerang Selatan.

Pada hari Senin (6/5/2024), mereka menggelar konferensi pers di sebuah kafe di bilangan Sektor 9, Bintaro Jaya, untuk menjelaskan program-program apa saja yang akan mereka jalankan selama tahun 2024. Hadir dalam acara tersebut, H. Mustopa, MA, sebagai ketua, Hari Wibowo Utomo (sekjen), Aditya Wisesa (anggota), dan Vidyardi L. sebagai juru bicara.

“Ada beberapa program yang kami prioritaskan untuk periode Juni hingga Desember. Mudah-mudahan bisa menyentuh dan membuat masyarakat dapat terbantu, serta bisa membumikan Gema Keadilan ini bersama masyarakat,” jelas Mustopa.

Adapun program yang diprioritaskan, yakni wakaf Al Qur’an, bedah karpet musala dan masjid, pembagian buku gratis, serta pembagian susu gratis. Pemberian Al Qur’an menjadi kepedulian Gema Keadilan untuk memberantas buta aksara Al Qur’an. Selaras dengan itu, pemberian buku dan alat tulis juga dalam rangka tahun ajaran baru dan anak baru masuk sekolah.

Selain itu, pemberian karpet beberapa musala atau masjid yang saat bulan puasa lalu dipakai non stop akan diganti dengan yang baru. Kemudian susu gratis untuk memberantas stunting dan membantu program pemerintah.

Mustopa menjelaskan, rangkaian kegiatan sosial yang dilakukan oleh Gema, diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat atau kaum muda untuk terjun ke organisasi politik.

Hari Wibowo menambahkan, meski usia organisasi baru menginjak satu tahun, namun sudah memiliki sekitar 300 anggota. Gema Keadilan Tangsel sudah dan akan menyelenggarakan beberapa event yang menyasar pada generasi muda atau Gen Z. Contohnya, turnamen Mobile Legend beberapa waktu lalu.

Menyadari rendahnya minat anak muda yang terjun ke politik, Gema Tangsel ingin hadir dengan cara yang berbeda, cara positif. Beberapa komunitas sudah menjalin komunikasi. Salah satunya, komunitas skate board yang kebingungan mencari skate park untuk tempat berlatih.

“Mereka berharap, kami bisa menyampaikan ke pemkot. Kami ingin menghapus stigma bahwa tidak semua ormas hadir dengan hal yang negatif. Kami hadir dengan sesuatu yang positif. In syaa Allah menghadirkan hal yang positif,” pungkas Mustopa.

Write A Comment