Satu lagi komunitas warga Bintaro Jaya yang patut mendapat apresiasi tinggi. Di Apartemen Breeze, Sektor 3A, terdapat komunitas Ceria Breeze Angklung. Ya, komunitas ibu-ibu yang belajar bermain angklung. Keren kan?
Komunitas angklung ibu-ibu ini terbentuk tahun 2019, sejak mulai banyak penghuni yang menempati apartemen yang berlokasi di sebelah Plaza Bintaro Jaya. Berawal dari pertemuan-pertemuan paguyuban penghuni apartemen, kemudian melahirkan ide membentuk komunitas angklung.
“Awalnya ini memang ide saya, karena sebelum tinggal di sini, saya sudah punya komunitas serupa di Apartemen Belezza, Permata Hijau. Nah di sini, saya tawarkan juga ke ibu-ibunya, dan mereka mau,” ujar Ratna Sari Dewi, pendiri komunitas Ceria Breeze Angklung.
Ratna mengungkapkan, komunitas terbentuk untuk memberikan kegiatan positif dan menyenangkan bagi para penghuni Apartemen Breeze. Hingga kini, telah tergabung sebanyak 40-an ibu-ibu dalam rentang usia 40-80 tahun. Sebanyak 50% anggota memang penghuni Breeze. Sisanya penghuni Apartemen Altiz, The Accent, warga Bintaro Jaya lain, dan kerabat anggota komunitas.
Latihan setiap hari Minggu siang, mulai pukul 13.00-16.00. Kegiatan latihan beriringan dengan aktivitas line dance, yang juga diikuti ibu-ibu anggota komunitas angklung. Makanya komunitas ini menggabungkan gerak line dance dengan alunan suara angklung. Untuk line dance dan angklung, juga punya pelatih masing-masing.
Setiap latihan dan tampil, grup angklung didampingi beberapa musisi, seperti vokalis, saksofonis, violinis, dan kibordis. Kebetulan seluruh anggota band juga para penghuni Breeze dan memiliki alat musik tersebut. Sementara, angklung-angklung yang dipakai merupakan inventaris komunitas.
“Sebenarnya tidak susah juga mengajarkan ibu-ibu belajar main angklung. Kan sekarang ada metode hand sign. Jadi, ibu-ibu mengikuti kode tangan yang saya berikan. Tinggal mereka hafalkan nada yang mereka pegang saja,” kata Mugi Pangestu, pengajar dari Angklung Mang Udjo, Bandung.
Hampir 100 Lagu
Ketika SMART Bintaro ikut menyaksikan ibu-ibu ini latihan di aula apartemen, tampak mereka sudah sangat kompak dan lihai memainkan angklung, sembari menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu.
“Ibu-ibu ini kan bukan pedansa, jadi saya membuat gerakan yang sesimpel mungkin, dipadukan dengan musik angklungnya. Pokoknya, fun banget, main angklung sambil menari,” ungkap Wenarika, instruktur line dance sekaligus koreografer tari.
Mugi menambahkan, tidak sulit untuk memgajar angklung buat ibu-ibu. Setidaknya butuh empat bulanan. Selanjutnya, menambah perbendaharaan lagu-lagu yang lebih kompleks dan lagi hits. Hingga kini, menurutnya, ibu-ibu komunitas sudah menguasai hampir 100 lagu, mulai dari lagu-lagu daerah, rohani, pop, sampai dangdut.
Kendati komunitas angklung ini belum lama terbentuk, apalagi terbentur masa pandemi, ternyata sudah sering tampil di berbagai acara. Terutama acara-acara musiman di mal-mal. Contohnya, musim Ramadhan dan Lebaran, Natal, serta Imlek.
“Setiap tahun, kami tampil di BXc Mall, Gandaria City, dan Blok M Mall. Jadi, kalau pas musim Ramadhan, kami bawain lagu-lagu Islami. Begitu juga pas waktu Natal dan Imlek. Lagu-lagunya kami sesuaikan,” ucap Ratna yang kini berusia 75 tahun dan sudah aktif berkesenian sejak muda.
Ia sangat bersyukur, ibu-ibu anggota komunitas masih punya keinginan untuk bersosialisasi dan berkegiatan positif di usia yang sudah tidak muda lagi. Bermain angklung dan menari memberikan banyak manfaat dan perpaduan yang cocok sekali, tandasnya.
Ceria Breeze Angklung
Apartemen Breeze, Sektor 3A
2 Comments
Thanks kpd majalah Smart Bintaro yg telah meng expose Ceria Bteeze Angklung di Breeze Apartemen Bintaro.
Semangat berlatih lanjitlan demi kesehatan. Kebaagiasn dan silahturahmi antarbwarga Breexe n Bintaro.
Senang liat ibu2..oma2..yg usianya diatas 70 thn msh semangat main Angklung dan Line Dance… membuat kita jd termotivasi utk spt mereka…