Kendati warga baru di Bintaro Jaya, tak menyurutkan pasangan suami-istri, Aji Bagjaraya dan Vera Simbolon, membentuk komunitas penggemar tarian salsa, sejak tiga tahun lalu. Sempat terhenti pada awal pandemi, namun aktif kembali sejak pertengahan tahun 2021.
Tarian Salsa merupakan salah satu tarian Latin yang banyak digemari di seluruh penjuru dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Banyak bermunculan komunitas penggemar tarian Salsa. Di Bintaro Jaya pun, sudah ada komunitasnya. Salah satunya bernama Dancerobins, terbentuk sejak tiga tahun lalu.
“Kami berdua memang sudah lama gemar menari Salsa. Lalu pindah ke Bintaro Jaya dan ingin mengembangkan Salsa. Supaya lebih dekat, kami buat satu komunitas belajar bareng. Selain olah raga, kita bisa bersosialisasi dengan warga lain,” ujar sang istri, Vera, instruktur Salsa.
Saat ini, anggota komunitas salsa Bintaro mencapai 50-an orang. Sebagian besar anggotanya memang kaum hawa, namun sudah mulai banyak pria yang ikut belajar. Kelas reguler hanya sepekan sekali, setiap hari Minggu, pukul 17.00-18.00, di Upstairs Studiyoo, Lantai 3 Ruko Kebayoran Arcade 2 Blok B 17. Hari lain, lebih banyak kelas privat.
“Biasanya, kami menarikan tarian Salsa dan Bachata yang identik berpasangan. Tapi bisa juga ditarikan sendiri. Nah, saat pendemi, kami lebih banyak menarikan Salsa Shine atau mengikuti koreo sendiri-sendiri, seperti Poco-poco,” papar Vera, warga Discovery Aluvia.
Social Dance
Dancerobins kerap bekerja sama dengan kafe-kafe di Bintaro Jaya untuk menampilkan hasil tarian Salsa selama latihan. Sebelum pandemi, apa yang diterapkan di dalam kelas langsung dipraktekkan di kafe. Saat ini, lebih banyak tampil dalam social dance di beberapa hotel dan kafe di daerah Jakarta.
“Untuk di Bintaro, sekarang baru sebulan sekali social dance. Kalau ke Jakarta, paling seminggu dua kali, sekalian belajar dan bertemu komunitas-komunitas salsa lain,” sambung sang suami, Aji.
Adanya pandemi, memang membuat Dancerobins sempat berhenti melakukan latihan Salsa selama satu tahun. Namun, kelas belajar menari tetap dilakukan secara online melalui aplikasi Zoom. Baik secara open class maupun privat. Selama ini, Aji dan Vera yang jadi instruktur, dengan dibantu beberapa asisten atau anggota komunitas yang sudah mahir.
Seiring kelonggaran yang diberikan pemerintah, akhirnya Dancerobins kembali melakukan aktivitas menari sekaligus berolah raga, sekitar pertengahan tahun 2021. Protokol kesehatan tetap menjadi perhatian para anggota komunitas. Bahkan, ketika itu mereka tetap menggunakan masker saat menari.
“Kita udah kangen banget pengen Salsa, lalu kita mulai lagi latihan dengan durasi satu jam, sekali sepekan, dan hanya 5-8 orang dalam satu studio. Kalau sekarang udah longgar ya, bisa 10-15 orang dalam satu sesi,” terang Aji, sembari menyebut biaya untuk ikut kelas Salsa Rp100 ribu per sesi.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, perkembangan penggemar tarian Salsa mulai meningkat di Bintaro Jaya. Dari akun instagram Dancerobins, semakin banyak yang ingin ikutan kelas menari Salsa. Bahkan, akan dibuka kelas tersendiri untuk pemula. Ada pula kelas privat khusus ibu-ibu usia lansia yang belajar bersama setiap hari Selasa.
Menurutnya, tarian Salsa mempunyai manfaat yang sama dengan berolah raga. Selain melenturkan tubuh, bisa juga melatih otak kiri. Seperti dilakukan salah satu anggota komunitas Dancerobins berusia 60 tahun yang telah pensiun dan menari Salsa untuk mengisi waktu, berolah raga, dan mendapatkan manfaat melatih otak kiri.
Dancerobins
Upstairs Studiyoo
Lantai 3 Ruko Kebayoran Arcade 2
Blok B 17, Sektor 7
0813 7801 6655
@dancerobins
Jadwal kelas: Hari Minggu 17.00-18.00