Bagi warga yang biasa jogging atau gowes di sepanjang Boulevard Bintaro Jaya, pasti sudah faham kalau tiba-tiba ada yang foto. Ya, mereka merupakan para fotografer yang tergabung dalam komunitas Binloopgraphers.
Komunitas yang baru terbentuk sejak pandemi dimulai pertengahan tahun 2020 ini, memang terdiri atas belasan fotografer yang hampir setiap pagi memotret kegiatan olah raga masyarakat di sepanjang Boulevard Bintaro Jaya, atau lebih dikenal dengan Bintaro Loop.
Setiap hari, terutama hari Sabtu dan Minggu, jalan utama tersebut ramai dipadati oleh warga Bintaro Jaya dan sekitarnya yang berolah raga. Apalagi, bagi yang hobi jogging, sudah tersedia pedestrian khusus. Sementara, para pesepeda juga memanfaatkan lintasan ini sebagai arena gowes bareng.
Fotografer Resmi
Menurut Sakti Pujo Asmoro, Ketua Binloopgraphers, sejak pandemi melanda, banyak rekan-rekan fotografer yang mulai memotret di Bintaro Loop. Awalnya, hanya lima orang. Akhirnya, membentuk komunitas pada bulan September 2022.
Keanggotaan dibatasi hanya 15 fotografer, sesuai kesepakatan dengan Pengelola Kawasan Bintaro Jaya (PKB). Fotografer yang motret di kawasan Bintaro Jaya memang harus punya izin dari PKB dan menjaga kenyamanan warga.
“Pengelola membatasi jumlah fotografer, agar warga yang berolah raga tidak merasa terganggu. Awalnya memang banyak pesepeda dan pelari yang merasa terganggu. Tapi sekarang sih malah banyak yang minta difoto. Malah yang jalan kaki juga minta difoto,” terang Sakti, pemilik akun IG @matasakti.
Setiap anggota Binloopgraphers diwajibkan memakai rompi sebagai tanda pengenal komunitas. Masing-masing juga menaruh mini banner dengan nama akun IG, agar mudah dikenali oleh para pesepeda dan pelari, jika ingin mencari foto mereka.
Beli Foto
Sakti tidak memungkiri, banyak pesepeda dan pelari yang membeli foto dari mereka. Keberadaan komunitas juga untuk keseragaman harga. Telah disepakati dengan komunitas sepeda, Binloop, harga foto Rp 50 ribu. Berlaku juga untuk foto pelari. Kecuali foto moge, dihargai Rp 100 ribu untuk satu foto dan Rp 150 ribu untuk dua foto.
Bagi warga yang ingin mencari atau membeli fotonya, bisa masuk ke akun IG @binloopgrapher. Di sana terdapat tautan Linktree sebagai galeri foto. Di akun ini, warga juga bisa melihat daftar fotografer. Setiap hari ada ribuan foto yang bisa dilihat di tautan tersebut.
“Setiap hari, di IG Story, kami buat daftar absen fotografer yang motret. Jadi, kalau ada yang mau beli foto, tinggal lihat Story, terus cek fotografernya. Ini memudahkan warga untuk cari foto di kami,” jelas Sakti.
Cara dapat fotonya? Tinggal cari foto di link fotografer. Capture foto dan nama file, DM langsung ke fotografer. Nanti dikirimkan file high resolution, tanpa watermark. Foto bisa dikirimkan via email, WA document, atau link Google Drive.
Keberadaan komunitas Binloopgraphers juga semakin diapresiasi, bukan saja oleh komunitas pesepeda dan pelari, tapi juga para pelaku usaha di Bintaro Jaya dan sekitarnya. Kerapkali mereka diundang untuk menghadiri event-event resto, kafe, dan lain-lain.
“Rencananya, kami ingin membuat website, membuat workshop secara rutin untuk mengasah skill foto, dan membuat pameran foto Bintaro Loop. Mudah-mudahan bisa tercapai ya,” pungkas Sakti mengakhiri pembicaraan.