Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih menjadi zona oranye penyebaran Covid-19. Dampak dari lonjakan kasus covid-19 di Tangsel, kembali dirasakan oleh tim Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Tangsel. Walhasil, mobil unit donor darah jemput bola keliling Tangsel.
Menurut Staf Mobil Unit dan Media Sosial PMI Tangsel, M Fajar, kegiatan donor darah dari beberapa pihak terpaksa harus dibatalkan karena lonjakan covid-19. Bulan Februari ini saja, ada beberapa kegiatan aksi donor darah yang dibatalkan.
Sebelum Covid-19 melonjak di Tangsel, UDD PMI Tangsel bisa melakukan kegiatan donor darah secara mobile ke beberapa titik.
“Sebelumnya, dalam seminggu bisa 10 titik. Sekarang paling cuma lima titik tempat yang mau donor darah. Itu juga dengan sistem jemput bola,” ujarnya.
Meski sudah melakukan jemput bola, hasil kantung darah yang didapatkan sangatlah menurun. Jika keliling ke acara yang bagus, bisa dapat minimal 60 kantung, tapi kalau acara donor darah atau tempatnya biasa saja, paling dapat 30 kantung.
Fajar pun, mengimbau sekaligus mengingatkan kepada masyarakat jika donor darah di saat lonjakan covid-19 sangatlah aman dan tidak akan terpapar.
“Donor darah saat situasi covid-19 itu aman. Mungkin faktor orang enggan donor darah itu takut terpapar, padahal tidak. Donor darah itu aman,” paparnya.