World Cleanup Day (WCD) atau Hari Bersih-Bersih Sedunia yang diperingati setiap pecan ketiga hari Sabtu di bulan September, adalah salah satu gerakan sosial terbesar di dunia yang menggerakkan masyarakat di beberapa negara untuk membersihkan sampah. Peringatan tersebut pun dilakukan warga Althia Park, hari Sabtu (18/9).
“Hari ini kami setor sampah bareng untuk memperingati WCD. Namun volume sampah yang dihasilkan tidak banyak, karena warga telah terbiasa setor rutin sampah anorganik ke tiga drop point yang ada, lalu dibawa ke depo,” ungkap Koordinator Pengelola Bank Sampah Althia Bahagia, Fajar Mulia.
Selain sampah anorganik yang telah dipilah sejak 2,5 tahun, pihaknya juga mengedukasi warga agar tidak membuang sampah sembarangan, seperti minyak jelantah ke saluran air, agar tidak mencemari lingkungan.
“Kami sedang gencarkan edukasi minyak jelantah, karena selain membuat saluran air tidak lancar, juga mencemari lingkungan. Jadi sistemnya kami sediakan jeriken bekas dari sampah anorganik yang dikumpulkan, lalu warga kirim ke depo jika sudah penuh. Atau, bisa menghubungi petugas bank sampah, kemudian ditukar dengen jeriken kosong atau dijual pada saat menimbang sampah anorganik,” jelasnya.
Menurut Fajar, harga minyak bisa dihitung Rp5.000 per kilogram. Bahkan, harga Crude Palm Oil atau minyak sawit mentah dunia tinggi, bisa menyebabkan tingginya harga minyak jelantah yang dijual ke pengepul.
“Kami bekerjasama dengan Perkumpulan Bank Sampah (Perbas) Tangsel yang berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel. Jangan khawatir, minyak jelantah yang dikumpulkan tidak akan dijadikan minyak goreng curah, namun biasanya akan dijadikan bio solar,” paparnya.