Kendati warga baru di Bintaro Jaya, tak menyurutkan pasangan suami-istri, Aji Bagjaraya dan Vera Simbolon, membentuk komunitas penggemar tarian salsa, sejak dua tahun lalu. Sempat terhenti pada awal pandemi, namun aktif kembali mulai beberapa bulan ini.
Tarian Salsa merupakan salah satu tarian Latin yang banyak digemari di seluruh penjuru dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Banyak bermunculan komunitas penggemar tarian Salsa. Di Bintaro Jaya pun, sudah ada komunitasnya. Salah satunya bernama Dancerobins, terbentuk sejak dua tahun lalu.
“Kami berdua memang sudah lama gemar menari Salsa. Lalu pindah ke Bintaro Jaya dan ingin mengembangkan Salsa. Supaya lebih dekat, kita buat satu komunitas belajar bareng. Selain olahraga, kita bisa bersosialisasi dengan warga lain,” ujar sang istri, Vera, instruktur Salsa.
Praktek di Kafe
Dancerobins biasa menari Salsa di Upstair Studio, Lantai 3 Ruko Kebayoran Arcade 2 No. B 17. Latihan dua kali dalam sepekan. Hingga kini, telah beranggotakan 20 orang. “Biasanya, kami menarikan tarian Salsa Bachata yang identik berpasangan. Tapi bisa juga ditarikan sendiri. Nah, saat pendemi, kita lebih banyak menarikan Salsa Shine atau mengikuti koreo sendiri-sendiri, seperti Poco-poco,” papar warga Discovery Aluvia.
Dancerobins kerap bekerja sama dengan kafe-kafe di Bintaro Jaya untuk menampilkan hasil tarian Salsa selama latihan. Ini berlangsung sebelum pandemi. “Sebelum pandemi, apa yang diterapkan di dalam kelas langsung dipraktekkan di kafe,” jelasnya.
Adanya pandemi, membuat Dancerobins berhenti melakukan latihan Salsa selama satu tahun. Seiring kelonggaran yang diberikan pemerintah, akhirnya Dancerobins kembali melakukan aktivitas menari sekaligus berolahraga sejak tiga bulan lalu. “Kita udah kangen banget pengen Salsa, lalu kita mulai lagi latihan dengan durasi satu jam, sekali sepekan, dan hanya 5-8 orang dalam satu studio,” terang Vera.
Sementara menurut Aji Bagjaraya, tarian Salsa mempunyai manfaat yang sama dengan berolahraga. Selain melenturkan tubuh, bisa juga melatih otak kiri. Seperti dilakukan salah satu anggota komunitas Dancerobins berusia 60 tahun yang telah pensiun dan menari Salsa untuk mengisi waktu, berolahraga, dan mendapatkan manfaat melatih otak kiri.
Vera dan Aji menambahkan, protocol kesehatan tetap menjadi perhatian para anggota komunitas ini. Bahkan, mereka tetap menggunakan masker saat menari. “Jika masker ingin dibuka atau beristirahat, harus keluar studio. Ya mau nggak mau untuk menjaga diri kita dan orang lain,” pungkas keduanya.
1 Comment
Mau ikutan belajar salsa